Berbicara tentang Bunga Kamboja, pasti yang terlintas di benak banyak orang adalah kata kuburan atau tempat pemakaman. Meski sering dikaitkan dengan hal mistis, para pecinta bunga masih menanam bunga ini di pekarangan atau kebun mereka.
Asal
Bunga Kamboja berasal dari Amerika Tengah dan juga ditemukan tumbuh di Meksiko, Kepulauan Karibia, Brazil, serta Florida. Masyarakat Indonesia mulai mengenal bunga Kamboja pada masa penjajahan Portugis dan Belanda.
Kamboja termasuk dalam genus Plumeria. Meski begitu, banyak orang sering menyebutnya sebagai bunga Plumeria. Carl Linnaeus adalah orang pertama yang mendeskripsikan Kamboja dan menamainya Plumeria pada tahun 1753. Nama Plumeria dipakai untuk menghormati Charles Plumier, seorang botanikus dan pendeta asal Prancis. Charles Plumier mengikuti sejumlah ekspedisi ke Hindia Barat dan bertugas menggambar flora yang ditemukan.
Selain Plumeria, bunga Kamboja juga dikenal dengan nama “Frangipani”. Ada kisah yang unik di balik nama ini. Pada tahun 1880-an, George Wilhelm Septimus Piesse, seorang pembuat parfum asal Inggris ingin memproduksi parfum baru bagi kalangan borjuis. Untuk menarik minat pembeli, dia menggunakan karakter fiktif yaitu “Marquis de Frangipani”.
Dalam “cerita” ini, Marquis de Frangipani sampai di Bahama setelah mencium aroma yang harum. Dia menemukan Plumeria alba, tanaman asli daerah tersebut dan kembali ke Inggris. Penemuannya diwariskan kepada cucunya yang kemudian menggunakannya sebagai bahan pembuatan parfum. Faktanya, Frangipani adalah nama sebuah keluarga di Italia yang nenek moyangnya bertugas mengisi persediaan roti sakramen di gereja. Secara literal, frangipani berarti roti yang hancur.
Habitat dan Iklim
Walaupun habitat asli bunga Kamboja beriklim tropis, tanaman ini masih bisa beradaptasi dalam iklim subtropis/sedang. Kamboja umumnya ditemukan di ketinggian maksimum 700 mdpl.
Kamboja menyukai suhu hangat, matahari yang cerah, dan kelembapan yang cukup. Kondisi tanah harus pas, tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah. Tanaman ini akan membutuhkan banyak air jika sinar matahari yang diterima makin banyak.
Di kawasan tropis (hangat), Kamboja ditanam sebagai landscape plant. Beberapa jenis bunga Kamboja yang ditanam umumnya tinggi-tinggi. Dibandingkan Amerika Tengah dan Selatan, Kamboja lebih terkenal di negara-negara kepulauan tropis karena bentuk, warna, dan aromanya. Selain Indonesia (terutama Bali), para turis akan dengan mudah menemukan bunga ini di tempat-tempat wisata seperti Hawaii dan Fiji.
Kamboja masih bisa ditanam di daerah yang dingin meskipun pertumbuhannya lebih lambat. Disarankan untuk menanam Kamboja di pot/kontainer yang bisa dipindahkan keluar ketika udaranya hangat. Kuncinya adalah memberikan sinar matahari yang cukup dan perlindungan terhadap angin dingin dan kebekuan.
Bentuk, Warna, dan Aroma
Kamboja termasuk tanaman dengan karakteristik yang unik seperti yang akan dibahas berikut ini.
-
Bentuk
-
- Akar. Kamboja memiliki akar tunggang berwarna kecokelatan. Di dalam tanah, akar tumbuh merambat sampai kedalaman 1,5-2 meter.
- Batang. Bentuk batang bulat memanjang, bertesktur keras, bercabang banyak, dengan ketinggian rata-rata 2-8 meter. Batang yang diiris atau patah akan mengeluarkan getah lengket yang disebut lateks. Getah ini akan menimbulkan gatal serta iritasi kalau kena kulit dan mata.
- Daun. Daun bunga Kamboja berwarna hijau, berbentuk lonjong, dan berukuran 30-50 cm. Daun akan layu dan rontok menjelang musim hujan.
- Bunga. Bentuk bunga mirip terompet dengan kepala sari terpisah. Bunga tumbuh bergerombol di ujung ranting dan bagian dalamnya ada yang berbulu dan tidak.
- Buah. Buahnya lonjong, berongga, dan memilki banyak biji. Awalnya buah berwarna hijau, tetapi berubah menjadi kehitaman ketika sudah tua. Rata-rata panjang dan lebar buah adalah 18-20 cm dan 1-2 cm.
-
Warna
Plumeria memiliki beragam warna misalnya putih, merah, kuning, merah muda, dan pastel. Varietas Kamboja yang sering ditemui di Indonesia berwarna putih dengan bagian tengah berwarna kuning. Biji yang dihasilkan tidak selalu memiliki warna yang sama dengan bunganya. Intensitas sinar matahari ikut memengaruhi warna bunga yang mekar.
-
Aroma
Aroma harum yang dikeluarkan bunga Kamboja mirip dengan bau melati, citrus, vanila, dan gardenia. Bunganya lebih harum di malam hari daripada di siang hari karena ngengat sedang melakukan penyerbukan. Plumeria Rubra adalah jenis Kamboja yang paling harum.
Baca juga: Bunga Dandelion, Tanaman Sederhana dengan Pesona Tak Terduga
Arti/Makna
Kamboja bukan hanya sekedar bunga hias yang cantik. Dalam banyak budaya dan kepercsyaan, tanaman ini memilki peran yang berbeda-beda.
-
Kamboja dalam budaya
-
- Peradaban Maya dan Aztek
Bunga Kamboja di sini melambangkan kelahiran dewa, kekuatan baru, kesuburan, dan kecantikan. Pada masa itu, Kamboja sengaja ditanam agar bisa dinikmati oleh para bangsawan. Karakteristik dan aroma bunga yang kuat adalah simbol kekayaan, kekuatan, dan keningratan.
-
- Hawaii
Orang Hawaii menggunakan Kamboja sebagai “lei”, rangkaian bunga yang dikalungkan di leher sebagai sambutan selamat datang. Bunga ini juga merepresentasikan energi postif, kesuburan, dan seksualitas. Jika seorang gadis memakai Kamboja di belakang telinga kiri artinya ia sudah memiliki kekasih. Sebaliknya, jika bunga dipakai di belakang telinga kanan, itu pertanda gadis tersebut jomblo.
-
- Agama Hindu dan Budha
Dalam agama Hindu, Kamboja dipakai dalam berbagai ritual keagamaan termasuk pernikahan. maksud dari hal ini adalah pengabdian seseorang baik kepada manusia maupun hal-hal supernatural. Sedangkan dalam agama Budha, bunga Kamboja putih dan krem bisa dipakai pada pernikahan dan Kamboja merah untuk pemakaman.
Di Indonesia, ada alasan mengapa bunga Kamboja sering ditanam di tempat pemakaman. Pertama, Kamboja menandakan bahwa seseorang memiliki niat baik sebelum memasuki tempat sakral dan adanya harapan akan kelahiran kembali. Kedua, jasad manusia yang sudah terurai berfungsi untuk menyuburkan tanah. Ketiga, bunga Kamboja yang rontok masih mengeluarkan aroma harum sehingga tempat pemakaman tetap wangi meski tidak ada peziarah.
-
Kamboja dalam warna
-
- Putih : kemurnian, kepolosan, kebersihan, pemulihan
- Oranye : energi, persahabatan, pertumbuhan, dukungan, keberuntungan
- Merah : gairah, romansa, intensitas, keberanian, kekuatan
- Merah muda: persahabatan, harapan, pengembangan diri, asmara pasangan baru
- Kuning : optimisme, persahabatan, keceriaan, kegembiraan
- Krem : keanggunan, kedewasaan, pengabdian, keberuntungan
- Hijau : kekayaan, kekuatan, alam
- Ungu : individualisme, keanggunan, misteri, rasa haru, supremasi
Cara Menanam
Sebelum menanam, tentukan jenis bunga Kamboja yang diinginkan. Berikut ini akan dibahas secara singkat beberapa teknik menanam bunga Kamboja.
- Stek batang (vegetatif)
Kelebihan: proses cepat
Kekurangan: bentuk bonggol cenderung kaku dan datar sehingga kurang menarik
- Biji (generatif)
Kelebihan: tanaman lebih subur, bonggol lebih besar sehingga lebih menarik
Kekurangan: proses lama
- Langsung menanam Kamboja muda
Metode ini yang paling praktis meski mungkin harganya lebih mahal.
-
- Beli Kamboja dengan warna bunga senada dan batang yang kuat dan tegak. Pastikan jarak antarcabang sama. Jangan membeli Kamboja yang warnanya jelek dan daunnya rontok.
- Pilih area yang banyak terkena sinar matahari
- Siapkan tanah berdrainase baik dan kaya bahan organik.
- Gali lubang sedalam dan selebar akar.
- Masukkan tanaman ke dalam, tutupi dengan tanah, lalu siram.
Perawatan
Kamboja adalah bunga yang mudah beradaptasi dan kuat dalam berbagai kondisi. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
- Air. Siram Kamboja dengan rutin kira-kira 1 sampai 2 kali seminggu.
- Pupuk. Pupuk bisa diberikan pada Kamboja yang masih muda terutama jika ditanam di dalam pot untuk mendorong pertumbuhan tanaman. Anda bisa memakai pupuk mawar atau pupuk kandang.
- Pemangkasan. Selain membuang cabang yang rusak, pemangkasan berguna untuk mengendalikan ukuran tanaman. Potong cabang tepat di area di mana cabang terhubung langsung dengan batang atau cabang utama.
- Hama dan penyakit. Kamboja adalah tanaman yang tidak mudah sakit dan jarang diserang hama. Namun, tanaman ini tetap bisa terkena penyakit jamur dan karat. Beberapa hama seperti tungau juga mungkin menyerang Kamboja. Untuk mengatasi penyakit gunakan fungisida. Sedangkan untuk membasmi hama, siram tanaman dengan selang atau semprotkan insektisida. Sebagai pencegahan, jangan biarkan tanah dalam keadaan terlalu basah. Pastikan juga sirkulasi udara di sekitar bunga Kamboja lancar.